Kitab turats merupakan warisan keilmuan Islam klasik yang telah lama menjadi identitas pesantren di Indonesia. Di balik teks-teks berbahasa Arab yang penuh makna, tersimpan nilai-nilai luhur seperti toleransi, keseimbangan, dan kebijaksanaan dalam beragama. Namun, di era modern yang serba cepat dan penuh tantangan ideologis, pembelajaran kitab turats sering dipertanyakan relevansinya.

Buku ini hadir untuk menjawab tantangan tersebut. Melalui studi mendalam di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-ien Pekalongan, penulis menunjukkan bahwa pembelajaran kitab turats justru sangat strategis dalam membentuk karakter santri yang moderat, terbuka, dan cinta damai. Tradisi ini bukan sekadar pelestarian teks, tetapi juga media transformasi nilai dan pembentukan sikap keberagamaan yang bijak.

Ditulis dengan pendekatan yang komunikatif dan berbasis data lapangan, buku ini menjadi rujukan penting bagi para pendidik, santri, akademisi, dan siapa saja yang peduli terhadap masa depan pendidikan Islam dan penguatan harmoni sosial di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.