Kearifan Lokal” membahas penerapan pendekatan konseling behavioristik yang dipadukan dengan nilai-nilai budaya lokal untuk mencapai perubahan perilaku yang efektif dan sesuai dengan konteks budaya setempat. Pendekatan behavioristik menekankan bahwa perilaku manusia adalah hasil dari proses belajar yang dapat dimodifikasi melalui teknik-teknik tertentu. Namun, dalam praktiknya, pendekatan ini seringkali kurang mempertimbangkan nilai-nilai budaya lokal, yang dapat mempengaruhi efektivitas konseling. 

Integrasi nilai-nilai budaya lokal dalam konseling behavioristik memiliki dampak positif, antara lain meningkatkan pencitraan layanan konseling, memudahkan konselor dalam menghadapi keragaman budaya klien, dan memberikan teknik perubahan perilaku yang lebih tepat dan diterima oleh klien. Pengembangan model konseling behavioristik berbasis kearifan lokal diharapkan dapat membantu konselor dalam memberikan layanan yang lebih sesuai dengan budaya dan kebutuhan klien, serta meningkatkan profesionalisme konselor dalam praktiknya.