Puisi ini menggambarkan perasaan rindu yang mendalam terhadap seseorang. Sang penyair menanti dengan harapan mengenang jejak yang ditinggalkan. Alam seperti malam, bintang dan rembulan menjadi simbul perasaan yang tak bisa di ungkapkan secara langsung.

Meski jarak memisahkan, kenangan tetap hidup dan tumbuh dalam dada. Rindu ini begitu kuat, hingga doa pun dipanjatkan agar sang pujaan hati merasakan hal yang sama. Di akhir puisi, penyair mengungkapkan keinginannya untuk segera bertemu, namun untuk saat ini, ia hanya bisa membiarkan rindu menemani kesendiriannya.