Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, peran kepala sekolah tidak hanya sebagai administrator, tetapi juga sebagai pemimpin pembelajaran yang mampu menggerakkan seluruh komponen sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Nomor 7327 tahun 2023, model kompetensi kepala sekolah menitikberatkan pada berbagai kemampuan, seperti kemampuan manajerial, supervisi, dan pengembangan budaya sekolah. Dalam memenuhi tuntutan kompetensi ini, kepala sekolah dituntut untuk memiliki keterampilan interpersonal yang baik, termasuk sikap asertif yang mendukung pengambilan keputusan secara efektif, komunikasi terbuka, dan penyelesaian konflik secara konstruktif.

Pelatihan asertif training menjadi penting karena sikap asertif tidak hanya membantu kepala sekolah dalam mengelola lingkungan sekolah, tetapi juga dalam menegakkan kebijakan, memberi arahan kepada guru dan staf, serta membangun hubungan positif dengan siswa dan orang tua. Sikap ini juga mendukung keberanian dalam menghadapi berbagai tantangan, seperti penanganan masalah kinerja, pengelolaan perubahan, dan pengambilan keputusan strategis.