Salah satu manifestasi demokrasi procedural adalah dilaksanakannya pemilihan umum secara berkala. Dalam pelaksanaan demokrasinya, Indonesia mengenal beragam pemilihan umum. Pada tingkat nasional terdapat Pemilihan Presiden, Pemilihan anggota legislative, yang meliputi pemilihan anggota DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota. Pada tingkat lokal, terdapat Pemilihan Gubernur, Pemilihan Bupati/Walikota, bahkan sampai Pemilihan Kepala Desa maupun Kepala Dusun. Adanya beragam pemilihan tersebut membawa beragam permasalahan antara lain: Pertama; kejenuhan masyarakat untuk datang pada beragam pemilihan sehingga ada kecenderungan menurunnya tingkat partisipasi pemilih antara Pilpres, Pileg dan Pilkada. Kedua; banyaknya pemilu akan membutuhkan anggaran yang demikian besar, baik anggaran partai politik sebagai kontestan dalam beragam pemilu tersebut, maupun anggaran penyelenggaraan pemilihan umum dan penyelenggara pemilu sehingga menyedot dana yang besar baik dari APBN maupun APBD. Ketiga; Pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian baru dilaksanakan pemilihan anggota legislatif bisa menyebabkan kekuatan oposisi yang cukup besar, lebih besar dari kekuatan partai pendukung Presiden yang menang dalam Pilpres.