Tindakan radikalisme dan intoleransi yang mengancam keharmonisan sosial telah merasuki lingkungan pendidikan, mempengaruhi sebagian mahasiswa dan pelajar dengan pandangan yang anti Pancasila. Upaya mendesak diperlukan untuk menangani situasi ini sebelum kerusakan yang lebih luas terjadi.

Dalam upaya meredam radikalisme, pasraman menggunakan pendekatan pencegahan dengan fokus pada soft approach. Pengenalan nilai-nilai moderasi, model perilaku positif, dialog antaragama, pembelajaran aktif, dan kegiatan pelayanan sosial diidentifikasi sebagai strategi yang dapat memperkuat penanaman nilai moderasi beragama.

Rekomendasi strategis dalam peningkatan kualitas pendidikan moderasi beragama di pasraman nonformal mencakup peningkatan kualifikasi guru, kolaborasi dengan institusi terkait, pengembangan sumber belajar yang relevan, serta pendorong bagi pendidikan inklusif dan beragam.