Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan bayi baru lahir yang saat dilahirkan memiliki berat badan senilai < 2500 gram tanpa menilai masa gestasi. WHO menjelaskan semua bayi yang telah lahir dengan berat badan saat lahir kurang dari 2.500 gram disebut Low Birth Weight Infants atau Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Banyak yang masih beranggapan apabila BBLR hanya terjadi pada bayi prematur atau bayi tidak cukup bulan.

Penyakit kuning atau Jaundice atau Jaundice adalah menguningnya sklera, selaput lendir, dan kulit mata akibat meningkatnya kadar bilirubin dalam darah. Istilah jaundice berasal dari bahasa Perancis jaune yang berarti kuning. Dalam keadaan normal, kadar bilirubin darah tidak melebihi 1 mg/dL (17 µmol/L) dan jika kadar bilirubin darah melebihi 1,8 mg/dL (30 µmol/L), akan terjadi penyakit kuning.

Hipotermia merupakan pengurangan temperatur inti badan jadi < 35˚C ( maupun 95˚F) secara involunter. Balita dengan BBLR cenderung mempunyai temperatur yang abnormal diakibatkan oleh reproduksi panas yang kurang baik serta kenaikan kehabisan panas. Kegagalan buat menghasilkan panas yang adekuat diakibatkan tidak terdapatnya jaringan adipose coklat (yang memiliki kegiatan metabolik yang besar), pernafasan yang lemah dengan pembakaran oksigen yang kurang baik, serta masukan santapan yang rendah.

Hipoglikemia ialah kondisi kandungan glukosa darah yang rendah. Bayi yang dilahirkan oleh ibu yang memiliki penyakit diabetes melitus, BBLR, Imatur, pada bayi yang menderita kelainan genetic atau gangguan metabolisme primer (jarang terjadi). Bayi baru lahir dengan hipoglikemia membutuhkan infus glukosa selama lebih dari 5 hari untuk menilai penyebabnya. Tes lain yang mungkin dilakukan adalah tes serum untuk insulin, kortisol, hormon pertumbuhan, elektrolit darah, tes fungsi hati, dan Oral glucose tolerance test  (OGTT).