Buku ini disusun dalam rangka memenuhi minat siswa untuk mempelajari bahkan melakukan project based learning yang menggunakan microgreen sebagai objek pengamatannya. Kajian yang menggunakan microgreen dalam tugas para siswa di antaranya yang berhubungan dengan pertumbuhan, proses fisiologi, kandungan nutrisinya dan khasiatnya sebagai terapeutik pada beberapa penyakit degeneratif hewan model seperti Parkinson, diabetes, kanker, aging, stres dan lain lain. Penulis merasa perlu untuk menyusun buku ini sebagai bentuk bimbingan kepada para peserta didik atau masyarakat yang membutuhkannya. Perkembangan budidaya microgreen di Indonesia masih sangat lambat yang dimungkinkan beberapa faktor pertimbangan di antaranya masih mengandalkan sayuran biasa yang sehari hari dikonsumsi dan masih kurangnya kesadaran akan makanan sehat, salah satunya mengonsumsi sayuran berupa microgreen. Pengertian dari microgreen yaitu sayuran kecil yang dapat dipanen untuk dikonsumsi pada umur 7 sampai dengan 21 hari sejak penanamannya. Microgreen tidak terbatas pada spesies sayuran yang biasa dikonsumsi pada saat dewasanya, namun juga beberapa spesies yang tidak dikonsumsi saat dewasanya seperti bunga matahari, rami (flaxseed) dan kacang kacangan. Kandungan gizi yang berlimpah dan beberapa kali lipat dibanding sayuran dewasa menjadikan microgreen bukan saja sebagai sayuran yang kaya nutrisi tetapi menyehatkan karena dapat digunakan sebagai alternatif dalam mengatasi berbagai penyakit pada manusia yang dijumpai saat ini.