Buku ini mitigasi bencana di kawasan wisata, berisi upaya mitigasi bencana yang dilakukan dalam berbagai peristiwa bencana di sebuah kawasan wisata. Mengingat pariwisata sebagai sumber devisa terbesar setelah mineral dan gas bumi maka pariwisata harus berkelanjutan, parameternya orang berkunjung ke sebuah tempat wisata harus tinggal minimal 24 jam dan suatu waktu kembali lagi, untuk itu pengelola sebuah kawasan wisata harus menjamin kawasan wisata tersebut aman, nyaman dan menyenangkan.

Dalam buku ini dibahas tentang pariwisata yang berkelanjutan, seperti apa dan bagaimana melakukannya dan siapa saja yang harus melakukannya. Buku ini tidak lepas dari undang-undang penanggulangan bencana, maka akan banyak tinjauan kritis atas berbagai situasi yang ditemukan di lapangan yang tidak terjawab oleh undang-undang, misalnya; bagaimana menerapkan mitigasi bencana di sebuah daerah wisata dengan anggaran tidak ada, padahal mitigasi bencana membutuhkan biaya yang tidak sedikit sehingga undang-undang menjadi hanya bunyi-bunyian yang tidak bisa dilaksanakan. Berbagai peristiwa dan kondisi mitigasi bencana dan pariwisata di Indonesia digambarkan dalam buku ini walau tentu belum menggarap semua isu dan dukungan data yang sempurna.