Kehadiran manusia di muka bumi ini dapat dilihat dari berbagai perspektif, antara lain perspektif agama, terutama agama Islam. Menurut pandangan Islam, keberadaan manusia di bumi ini didasarkan atas kehendak Allah SWT. Tuhan Yang Maha Kuasa untuk mengadakannya. Keberadaan ini dimaksudkan sebagai reprentasi Tuhan (khalifah) di muka bumi dengan tujuan utama menghambakan diri (ibadah) kepada-Nya secara tulus melalui aneka kegiatan pemakmuran bumi. Tatkala manusia melaksanakan fungsi kekhalifahan dalam rangka beribadah kepada Tuhan, dia menghadapi berbagai tantangan, masalah, dan cobaan. Karena itu, Tuhan membekalinya dengan berbagai perangkat seperti akal, fisik yang sempurna, nafsu, dan qalbu serta daya-daya yang tersimpan pada perangkat ini. Allah juga menitipkan dunia dan isinya kepada manusia agar dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk melaksanakan tugas kekhalifahan.

Di samping dibekali dengan aneka perangkat, daya, dan titipan alam dunia, Tuhan juga membekali manusia dengan Kitab Suci sebagai referensi yang kemudian dijelaskan oleh Rasul, baik secara lisan maupun melalui keteladanan. Namun, tatkala Rasul dan generasi sesudahnya wafat, manusia kehilangan panutan dan model perilaku ideal. Karena itu, muncullah aneka persoalan yang hingga sekarang belum berhasil diselesaikan. Salah satu persoalan yang paling strategis dan perlu untuk segera diselesaikan ialah masalah kualitas pendidikan.