Mewujudkan literasi bukanlah perkara mudah. Terlebih literasi matematika. Tantangan lebih besar lagi ketika ingin mewujudkan literasi matematika di desa. Persepsi negatif tentang matematika tersimpan di benak masyarakat, membuat banyak orang tua dan guru enggan menyelami dunia matematika.

Matematika menjadi momok yang membungkam pemikiran kita tentang dunia matematika yang indah dan penuh petualangan. Boaler, pakar matematika, mengungkapkan bahwa ada perbedaan besar antara matematika yang difahami oleh masyarakat, para ahli matematika dan pelajaran matematika.

Para guru dan orang tua dapat menjadi jembatan untuk mengurangi perbedaan ini. Apakah berhitung itu identik dengan matematika? Ketika banyak proses matematika berkutat dengan angka dan operasi matematika mengurangi, mengali dan membagi. Sesungguhnya matematika adalah pengetahuan dan keterampilan tentang kehidupan.

Membekali anak-anak kemampuan berpikir dan menganalisa dengan bahasa matematika sederhana. Dengan cara yang tepat dan mudah, semua anak dapat memahami persoalan pada dunianya dengan cara matematika, termasuk anak-anak desa. Desa literasi matematika adalah impian yang dapat diwujudkan. Alam desa menyimpan kekayaan bahan pembelajaran matematika. Biarkan anak desa mengekplorasi dan menemukan ide-ide besar tentang kehidupannya disana! Anak-anak kita bisa belajar dari alam, sebagaimana anak-anak desa menikmatinya.